Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2024

Sosiologi Poetika dalam Tubuh Rajah

Gambar
: Ubai Dillah Al Anshori  Puisi dapat terlahir atas sinkronisasi antara diri, alam, dan ruang imajinasi yang seakan membantu merancang ide dan gagasan, sehingga membentuk dunia baru yang dinamakan sastra (puisi). Bachelard menyebutkan imajinasi puitis (poetika) dalam penelitiannya adalah bagaimana api dapat memilki makna yang sebenarnya bukan api, bahkan bisa lebih besar dari pada api itu sendiri, begitu juga dengan air, tanah dan lainnya, keadaan tersebut membantu untuk menyelesaikan narasi-narasi dan mendekatkan kehidupan masyarakat yang dapat pula dijadikan fenomena poetika. Melihat salah satu buku puisi karya Sulaiman Juned yang berisi 55 puisi diterbitkan oleh Salmah Publishing dengan judul Rajah, bisa saja dijadikan bandingan sehingga dapat didekatkan atas penjelasan sebelumnya.  Perjalanan panjang mengantarkan ke beberapa peristiwa yang bisa saja tidak pernah “kita” alami. Seperti, hidup di antara bayang-bayang pembantaian, mesiu melintas dari depan mata, kehilangan ke...

Kampus dan Sastra Menyatu dalam Belanga

Gambar
Kampus dan Sastra Menyatu dalam Belanga Oleh: Ubai Dillah Al Anshori   "tapi, pulang sudah memanggil  akupun berkemas di antara debar angin dan menanggalkan beberapa sejarah yang tak salah arah" (dalam Buku Setungkul Benang, 2018 – Ubai Dillah Al Anshori) Esai ini dibuka dengan puisi yang berupaya mengantarkan saya pada kepulangan, ingatan sepuluh tahun lalu, serta perjalanan kreatif yang rasanya tidak salah arah. Sejatinya, ini menjadi cara untuk memberikan pengantar, menyampaikan pembuka dengan cara santai dan tidak tergesa-gesa. Bukankah sesuatu yang tergesa dapat memberikan efek tidak baik pada akhirnya? Kemana pulang akan kita sampaikan, ke kampus pula arah dituju. Setelah kita sampai pada tujuan, tentunya harus pula sampai pembahasan yang perlahan-lahan memberikan tarik-ulur pandangan. Sebagaimana kampus, seperti itu pula kata-kata hendaknya bekerja, atau bahkan sebaliknya. Mengapa kampus menjadi salah satu ruang yang “harus” mampu memunculkan para “pengrajin kata-k...