Biodata
Ubai Dillah Al Anshori lahir di kota Pematangsiantar. Menamatkan Strata1 di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia). Strata2 di Institut Seni Indonesia Padang Panjang (Pengkajian Seni Teater). Mendalami dunia kepenulisan mulai tahun 2013, tulisan pertamanya dimuat pada tahun 2014 di Koran nasional Waspada.
Selain aktif menulis puisi, ia juga menuliskan esai sastra, teater, dan seni rupa pada kurun waktu 2018 sampai saat ini. Beberapa karya esainya dapat dibaca di beberapa media, seperti: Padang Ekpress, Waspada, Analisa, Harian Rayat Sumbar, Haluan Padang, Harian Waktu Cianjur, dan Sindo. Sedangkan untuk puisi termuat di, Media Indonesia, Republika, Suara NTB, Banjarmasin Post, Riau Pos, Medan Bisnis, Sumut Pos, Medan Pos, Analisa, Waspada, Mimbar Umum, Padang Ekspress, Haluan Padang, Rakyat Sumbar, Majalah Semesta, dan Tabloid Tanjak.
Ia telah menerbitkan buku puisi tunggal yang berjudul “Setungkul Benang (2018)” dan “Tangan-Tangan Kisah (2022)”. Namanya termaktub dalam beberapa antologi bersama penulis Indonesia dan Mancanegara, di antaranya: “6,5 SR Luka Pidie Jaya (2017), Buitenzorg Bogor Dalam Puisi (2018), Lombok dan Nusa Tenggara Barat (2018), Jejak Kata (2018), Menderas Sampai Siak (2017), Kunanti di Kampar Kiri (2018), Anggrainim Tugu dan Rindu (2018), Lelaki yang Mendaki Langit Pasaman Rebah ke Pangkal (2018), Epitaf Kota Hujan (2018), dan masuk dalam buku “Apa dan Siapa Penyair Indonesia (2018)”
Saat ini dipercaya menjadi Redaktur Sastra dan Budaya di Harian Umum Rakyat Sumbar sejak 2019-sekarang. Selain menggawangi media tersebut, ia juga menjadi staf pengajar di UMSU pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidiakan. Di luar kesibukan sebagai Redaktur dan Dosen, tak jarang pula aktif mengisi pelatihan, seminar, diskusi, pendampingan literasi sekolah, perancangan majalah sekolah maupun kampus.
Terlepas dari pengkaryaan, ia juga terlibat dalam berbagai macam acara Sastra yang ada di Indonesia antara lain: Temu Penyair Kopi Dunia di Takengon 2016, Hari Puisi Indonesia di Riau 2017, 2018, dan 2019. Sebagai Ketua Panitia pada Temu Penyair Nusantara di Pematangsiantar 2018, Temu Sastrawan Sumatera Utara II di Medan 2018, Temu Penyair Asia Tenggara I di Padangpanjang 2018, Baca Puisi Pasaman 2018, Payakumbuh Literary Festival 2018, Kemah Seniman Sumatera Barat 2021. Ketua Pelaksana Temu Penyair Asia Tenggara II di Padang Panjang 2022.
Sebagai seorang penulis yang saat ini berada pada dua pintu provinsi Sumbar dan Sumut, tentunya tema sentral seperti rantau, lokalitas, dan perjalanan kreatif menjadi titik tolak dalam karya yang paling sering dituliskan. Maka, tak jarang narasi antara “Kota, Kata, dan Perjalanan” selalu digaungkan. Ia juga aktif di beberapa komunitas Sastra dan Seni di antaranya: Tugu Sastra Siantar, Fokus Medan, Komunitas Seni Intro, Komunitas Tanah Rawa, Penggagas/Penasehat Komunitas Akar Kata, dan Saat ini menjadi Direktur Ranah Kreatif .
Buku yang telah diterbitkan:
Setungkul Benang (2018)
Tangan-Tangan Kisah (2022)
Anggrainim Tugu dan Rindu (2018)
Komentar
Posting Komentar